PROFIL LULUSAN
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI
SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN.
(Graduate profile at graduation for implementation
of competence based system)
Rumusan
Profile Kompetensi Lulusan perguruan tinggi berikut ini
merupakan rumusan standar kinerja yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran
berbasis kompetensi. Rumusannya
dituangkan dalam bentuk Sebelas Profile Kompetensi Lulusan yang
merincikan Visi-Misi perguruan tinggi menjadi rumusan operasional agar
pencapaiannya dapat diamati dan terukur. Standar kinerja pembelajaran seperti
itu dipakai sebagai acuan untuk perancangan dan penerapan kurikulum diberbagai
tingkatan – mulai dari program studi, rumpun mata-ajaran, masing-masing
mata-ajaran dengan Syllabus dan Lesson Plan sampai pada kegiatan
perancangan dan pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran, dan Pembimbingan Akademik (academic
advising and student counseling).
Rumusan Standar Kinerja Pembelajaran terbagi dalam Lima
Kelompok Bidang Profile Kompetensi Lulusan, yaitu:
A. Keterbukaan untuk Pertumbuhan (Open to Growth)
B. Keunggulan Intelektual berbasis Keunggulan Academik (Intelectual
Competences with Academic Excellences)
C. Terbuka untuk Kematangan Hidup Religius - Spiritualitas -
Rohani (Religious-Spiritual Maturity)
D. Kasih dan Kepedulian sebagai Seorang Profesional (Loving
& Caring as a Professional Person)
E. Kematangan Sosial dan Komitmen terhadap Keadilan (Social
Maturity and Commited to doing Justice)
Masing-masing kelompok bidang Profile Kompetensi Lulusan
dirumuskan dengan menggunakan descriptors (kode D1 sampai D23).
Deskriptor seperti itu hendak menggambarkan standar kinerja pembelajaran
menurut kondisinya di lapangan. Selanjutnya, deskriptor tersebut dijabarkan
lebih spesifik kedalam rumusan Competencies of Best Learning (kode CL1
sampai CL36). Dan, masing-masing deskriptor memuat satu atau lebih Competencies
of Best Learning.
Rumusan Competencies of Best Learning dilengkapi
dengan rincian detil yang menggambarkan elaborasi kompetensi kedalam praktik
kegiatan pembelajaran dan/atau kedalam tugas-tugas dan pekerjaan. Elaborasinya
dapat berjenjang dari tingkatan paling rendah-sederhana ke tingkatan tinggi
yang lebih kompleks. Elaborasinya juga dapat bersifat multi-dimensi yang mulai
dengan dimensi sederhana sampai ke dimensi beragam yang kompleks. Untuk
elaborasi yang berjenjang dinyatakan secara eksplisit pada masing-masing CL.
Sedangkan elaborasi untuk kompetensi multi-dimensi dinyatakan langsung dalam
masing-masing rumusan deskripsi.
Penggunaan
masing-masing profile kompetensi kedalam praktik pembelajaran ditentukan oleh
kesepakatan didalam mekanisme Curriculum Improvement Process. Tetapi,
secara spesifik elaborasi kompetensi lazim dikemas dalam rumusan Learning
Outcomes di tingkat rancangan Syllabus dan Lesson Plans.
Elaborasi rumusan seperti itu hendak mempertegas penjabaran Learning
Objectives dari masing-masing Syllabus dan Lesson Plans agar
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat diamati atau lebih terukur serta
sesuai dengan kondisi dan kinerja di lapangan. Di sisi lain elaborasi
kompetensi kedalam Learning Outcomes juga hendak mempertegas gambaran transfers
of learning yang dijanjikan oleh masing-masing Syllabus dan Lesson
Plans.
Dalam
penggunaan profile kompetensi yang dimaksud di atas, masing-masing kegiatan
pembelajaran diperhitungkan kontribusinya dalam identifikasi dan pencapaian
kompetensi. Mahasiswa dibantu mengidentifikasikan pencapaian kompetensinya
sesuai masing-masing mata ajar atau materi belajar yang spesifik, sehingga
pencapaian kompetensi tersebut menjadi bukti-bukti empirik dari best-practices
of student lelarning yang terkait mata ajar atau materi belajar. Instrumen
untuk itu dibuat dan diperbarui terus-menerus. Sekaligus bukti-bukti empirik
penerapan instrumen itu pun didokumentasikan secara berkelanjutan.
Lima Bidang Profile Kompetensi Lulusan perguruan
tinggi
1. Personal Motivation and
2. Achievement Orientation (I)
3. Planning and Initiatiative
(J)
4. Self-Confidence (B)
5. Self-Control (H)
6. Flexibility (O)
7. Critical-Analytical
and Conceptual Thinking (K)
8. Information Seeking (L)
9. Accountable for Action
Implications (AAI)
10. Risk Taking (RT)
11. Professional Exploration (of Career Choices and Life Styles) – (PE)
A. OPEN TO GROWTH (TERBUKA UNTUK
PERTUMBUHAN)
Kompetensi Terkait (Related
Competencies) untuk bidang Open to Growth:
Profile 1
”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan
kemampuan bertanggungjawab untuk tumbuhkembang, sebagai pribadi matang dan
mandiri, dengan integritas dan komitmen dalam meraih keunggulan berbagai
bidang”
Profile tersebut
dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D1: Perhatian terhadap pertumbuhan personal,
sosial, dan fisik (Attentive to personal, social, and physical growth)
dengan kompetensi sebagai berikut:
CL1. Motivasi
pribadi dan orientasi berprestasi (Competency of personal motivation and
achievement orientation)
Terdorong bekerja dengan baik dan senantiasa ingin
berprestasi sesuai standar unggul.
Standar unggul terdiri dari: usaha perbaikan kinerja masa
lampau, tingkatan pencapaian hasil kerja obyektif, berkompetisiterhadapkinerja
orang lain, penetapan target sasaran yang unggul, dan mengerjakan sesuatu yang
belum pernah dilakukan oleh orang lain (inovatif).
CL2. Perencanaan dan Inisiatif (Competency of Planning and
Initiative)
Mampu merencanakan tugas/pekerjaan untuk jangka panjang
dengan memperhitungkan keseimbangan antara “antisipasi peluang, kesempatan,
tantangan” dan “ketersediaan sumberdaya.”
Senantiasa penuh inisiatif dengan bertindak proaktif dan
mampu mengidentifikasi permasalahan, rintangan, atau kesempatan.
Berbasis inisiatif yang proaktif, maka mampu pula membuat perencanaan
jangka panjang yang luas dan kompleks.
D2: Menghargai
integritas, komitmen, keunggulan, dan menerima bakat-bakat/talenta serta
keterbatasannya (Value integrity, commitment, excellence, and accept
talents-limitations) dengan kompetensi berikut:
CL3a. Percaya diri (Competency
of Self Confidence) yang diwujudkan dalam tindakan menyelesaikan tugas atau
memecahkan masalah
Mampu menghadapi situasi yang menantang, membuat keputusan bermutu,
dan menyajikan pemikiran secara efektif. Mencurahkan segenap bakatnya dan
memperbaiki keterbatasan atau kekurangan yang ada.
CL3b. Mengembangkan
sikap sadar-tanggungjawab diri (Competency of Self-Confidence and
Consciousness) dalam sikap sepakat-serasi (agreeableness) terkait
hubungan dengan orang lain.
Mampu mempraktikkan kesadaran diri dan tanggungjawab-diri (consiciusness)
melalui kesediaannya (availability) untuk diandalkan oleh orang lain (dependable),
teguh mengusahakan banyak hal (persistent), dan berorientasi kepada
pencapaian kinerja maksimal (achievement
orientation).
Mampu menempatkan diri dalam kesepakatan-keserasian dengan
orang lain melalui cara kooperatif yang dengan wajar menjadi: baik-hati, pemaaf
(forgiving), penyabar (compassionate), penuh pengertian (understanding),
dan mampu mempercayai (trusting).
Profile 2
“Pada saat lulus studi,
yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan menyadari diri beserta
kesanggupan dirinya (self-awarenes and self-accountable) dan lebih bebas/fleksibel serta orisinil
dalam mengungkapkan diri”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D3: Mengenali
perasaan, bebas-otentik dalam ungkapan perasaan, serta mampu mengelola dorongan
tak teratur (Conscious of feelings, freer and authentic in expressing
feelings, manage impulsive/compulsive drives) sebagaimana nampak dalam
kompetensi berikut:
CL4. Pengendalian Diri (Competency
of Self-Control) merupakan kemampuan mengatur emosi dari reaksi negatif
saat mengalami provokasi, saat menghadapi hal-hal yang bertentangan atau
permusuhan, maupun saat bekerja penuh stress, dan mampu mempertahankan fokus
saat stress berkepanjangan
Kompetensi Pengendalian Diri meliputi tingkatan-tingkatan:
·
Kemampuan menggunakan teknik khusus dalam aktivitas
pengendalian emosi atau stress, dan menggunakan teknik manajemen stress secara
efektif.
·
Kemampuan merespon secara konstruktif dan menenangkan orang
lain/mitra kerja.
·
Kemampuan mengendalikan diri sendiri, menenangkan orang lain
dan bertindak cepat untuk menyelesaikan penyebab stress atau emosi meskipun
yang bersangkutan sedang merasakan emosi yang kuat atau stress.
·
Kemampuan menginterupsi pekerjaan/tugas dalam rangka menyelesaikan
konflik atau stress, dan berupaya tekun untuk menemukan solusi penyebab
timbulnya stress.
D4: Fleksibel, terbuka
terhadap pandangan orang lain, bersemangat untuk belajar dari teman dan dari
hal-hal berharga yang dimiliki orang lain (Flexible, open to other point of
view, eager to learn from peers and from significant others) dengan
kompetensi berikut:
CL5. Flexibility
merupakan kompetensi menerapkan prosedur secara luwes bila konteks situasi
memungkinkan dengan cara:
· Mengubah prosedur normal untuk menyesuaikan situasi khusus dan memenuhi
ke-butuhan layanan.
· Melakukan penyesuaian rencana (taktik dan strategi).
· Menyetujui perubahan rencana atau tujuan sebagai respon terhadap situasi
kondisi baru..
· Mengubah perilaku dan pendekatan dalam upaya menyesuaikan diri pada
situasi.
· Mengenal perubahan organisasi/lembaga secara luas.
· Memenuhi kebutuhan situasi yang spesifik.
· Melakukan perubahan skala besar seperti penggabungan atau penghapusan
layanan dan program yang ada
Profile 3
”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan
lebih sadar akan pertumbuhan rasa-perasaan dirinya (feelings and affection),
dan terbuka untuk pilihan tanggungjawab kehidupan karirnya bersama orang lain”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai
berikut:
D5: Mengembangkan
kebiasaan refleksi pengalaman, mampu mencari pengalaman baru, dan bersedia
untuk mengambil resiko (Develop reflective thinking on experiences, able to
seek new experiences, willing to take risks) dengan kompetensi berikut:
CL6. Kompetensi
berpikir kritis (analitis) dan konseptual (critical/analytical thinking and
conceptual thinking) dalam rangka mengembangkan pemikiran reflektif atas
pengalaman hidupnya.
·
Berpikir kritis
(analitis) adalah kemampuan membagikan permasalahan menjadi
bagian-bagian kecil dalam rangka mengidentifikasi kunci/dasar
permasalahan.
·
Kemampuan berpikir kritis-analitis tidak hanya
meliputi pengorganisasian permasalahan secara sistematis dan membandingkan
semua aspek permasalahan tetapi juga mengidentifikasi hubungan sebab-akibat
yang dapat membantu pemecahan permasalahan tersebut.
·
Berpikir konseptual adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubung-an
antar situasi yang terbukti saling berkaitan,
dan mengidentifikasi permasalahan dasar/kunci dalam situasi yang
kompleks.
·
Kemampuan berpikir konseptual meliputi penggunaan
alasan secara kreatif, konseptual dan induktif.
· Kemampuan berpikir kritis/analitis dan konseptual lebih
memacu pengembangan kemampuan refleksi (reflective thinking) atas pengalaman.
Sehingga, refleksi itu dapat memberi makna terhadap banyak hal, membuat semakin
mampu melibatkan diri dalam pencarian pengalaman baru serta mampu mengambil
resiko yang masuk akal.
Kompetensi berpikir kritis/analitis dan
konseptual meliputi:
·
Kemampuan menelusur dan mengidentifikasi hubungan
dasar dan pola permasalahan.
·
Kemampuan membuat perencanaan dan analisa
kompleks dengan verifikasi data/situasi kompleks.
· Kemampuan membuat dan menerapkan konsep untuk pemecahan
permasalahan.
CL7. Sanggup (accountable)
menyimpulkan dan menyikapi implikasi pengalaman atau implikasi tindakan yang
berpengaruh jangka panjang sebagai perwujudan kompetensi akuntabilitas, yang
meliputi:
·
Berpikir cermat atas segala sesuatu yang
dipelajari dan dikerjakan
·
Kemampuan menjadi pendengar yang bijak (mendengar
apa yang ingin dikatakan, bukan apa yang diucapkan dan ”Listen first to
affirm others”)
·
Mampu menelusur dampak tindakan dan mengusahakan
perbaikan bilamana perlu
CL8. Kesediaan mengambil resiko (Willingness to take
risks) merupakan wujud kompetensi Pengambilan Resiko (Risk Taking).
Kompetensi Pengambilan Resiko meliputi:
·
Dorongan keingintahuan
·
Kemampuan mengatasi ketakutan akan kegagalan atau
mengatasi ketakutan terhadap kritik
·
Sikap mandiri ditengah keadaan tak menentu
· Dorongan sikap petualangan dengan perasaan yang sehat
D6: Mengeksplorasi
pilihan-pilihan karir dan gaya hidup menurut kerangka nilai tertentu, dan
terbuka terhadap isyu-isyu kehidupan orang dewasa (Explore career choices
and life styles within a value framework, and open or attentive to adult
issues), dengan kompetensi berikut:
CL9. Pencarian Informasi (Competency of Information
Seeking)
Pencarian informasi
adalah dorongan untuk mengetahui lebih banyak mengenai sesuatu, orang atau
permasalahan melebihi apa yang dibutuhkan dalam tugas/pekerjaan.
Kompetensi ini
meliputi pencarian informasi yang benar secara intensif, menyelesaikan
permasalahan dengan menanyakan serangkaian pertanyaan atau mengumpulkan
informasi yang mungkin berguna di masa mendatang.
Tingkatan kompetensi Information
Seeking terdiri dari:
· Pencarian informasi dengan investigasi yang mendasar dari
sumber kompeten
· Mencari jawaban akar permasalahan untuk mendapatkan
perspektif, latar belakang kejadian, dan pengalaman terkait
· Melengkapi proses pencarian informasi dengan beragam cara
pendekatan, termasuk melakukan penelitian sistematis dengan kelengkapan
data/informasi yang terdokumentasikan
CL10. Kompetensi Eksplorasi karir dan gaya hidup (Professional
Exploration on Career and Life Style Choices) dilakukan sebagai cerminan daya
pertumbuhan kepribadian yang sehat dan dinamis.
Kompetensi Eksplorasi karir dan gaya hidup (juga
disebut Eksplorasi Profesional) menyatu dalam dinamika pertumbuhan kepribadian,
sehingga pencarian karir dan gaya hidup mengalir secara alami, bukan sebagai
kebutuhan melainkan sebagai ungkapan daya tumbuh (dorongan) yang dinamis.
Kompetensi ini juga tampil dalam bentuk
pertumbuhan sikap dan persepsi yang matang-seimbang terhadap gambaran karir
serta gaya hidup orang dewasa. Karena, kompetensi tersebut mampu menyeimbangkan
pilihan-pilihan karir dan gaya hidup menurut gambaran obyektif dan subyektif.
Obyektif adalah realitas pekerjaan atau cara hidup tertentu sebagai aktivitas
yang dapat diamati dan dikerjakan dari waktu ke waktu. Subyektif adalah
pandangan dirinya terhadap pekerjaan dan gaya hidup, yang memuat sikap,
nilai-nilai, dan ekspektasi terhadap pekerjaan dan aktivitas terkait lainnya.
Kompetensi Eksplorasi Profesional meliputi tingkatan-tingkatan sikap,
persepsi, dan tindakan, seperti nampak dalam tahapan-tahapan berikut:
·
Menyadari kebutuhan pilihan karir dan/atau gaya
hidup (become aware of the need for a career decision and/or life styles)
·
Memperoleh informasi tentang pilhan-pilihan
karirnya dan/atau gaya hidupnya (obtain information about self career and/or
life styles options)
·
Mengevaluasi informasi dan menemukan kecocokan
pilihan karir dan/atau gaya hidup yang potensial bagi dirinya (evaluate
information and find matches between the wants and needs of the individual and
those of potential careers and/or life styles)
·
Membuat pilihan karir-gaya hidup (make a
career-life styles choice)
·
Menerapkan pilihan, dan (implement choice,
and)
·
Melaksanakan pilihan (assess choice)
B. KEUNGGULAN
INTELEKTUAL BERBASIS KEUNGGULAN AKADEMIK (INTELLECTUAL-ACADEMIC EXCELLENCE).
1. Listening, Understanding and Responding (E)
2. Critical-Analytical and Conceptual Thinking (K)
3. Sharing of Expertise (F)
4. Language Competency (LC)
5. Planning and Initiative (J)
6. Information Seeking (L)
7. Concern for order and quality (M)
8. Organizational Awareness (A)
9. Mastery of Academic Competency (MAC)
Kompetensi Terkait (Related
Competencies) untuk bidang Intellectual-Academic Excellence:
Profile 4
”Pada saat
lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan pencapaian keunggulan
intelektual-akademik menurut kompetensi inti akademik dan kecakapan-sikap umum”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D7: Penguasaan kompetensi inti akademik (mastery of
core academic competencies) yang dijamin dalam kemahiran bahasa, kecakapan
dasar-dasar logika matematik-statistik, dan kemahiran subyek akademik sesuai
bidang profesionalnya, dengan kompetensi spesifik berikut:
CL11. Kompetensi
Bahasa Lisan dan
Tulisan
· Trampil-cakap berbahasa menurut standar “academic reading, writing, and
other expressions,” baik bahasa Indonesia atau asing,
· Fasih merangkum materi keilmuan setingkat karya profesional awal karir
dengan penguasaan subyek-subyek akademik sesuai bidang pilihan profesionalnya;
CL12. Kompetensi Logika dan Pemikiran Kritis (cf. CL6)
·
Trampil logika yang kritis-analitis dengan ketelitian gaya
personal dalam berpikir dan berekspresi,
secara lesan dan tulisan;
·
Fasih mengeksplorasi ide-ide dan kaitan permasalahan yang
termuat dalam berbagai lingkup-cakupan aktivitas professional;
CL13. Kompetensi
Pengorganisasian Tugas/Pekerjaan
·
Mampu mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan/kecakapan
menurut situasi baru serta dapat beradaptasi dengan berbagai ragam format
belajar/pengembangan;
·
Mengembangkan pendekatan teorganisasir untuk menyelesaikan tugas-tugas
pembelajaran/pekerjaan;
·
Mampu menyajikan argumentasi dan konsep pengorganisasian
tugas/pekerjaan secara meyakinkan dalam bentuk lesan maupun tulisan
·
Memiliki percaya diri dan ownership terkait dengan
prestasi belajar yang diraihnya, dan mulai menyukai petualangan intelektual dan
penjelajahan dunia estetika kaum intelektual.
D8: Lebih mantap dalam
kecakapan dan sikap-sikap umum intelektual/akademik dengan kompetensi berikut:
CL.14. Kompetensi logika dan pemikiran kritis
·
Logika dan pemikiran kritis (cf. CL6 & 12) nampak dalam
karakteristik perilaku yang:
·
Konsisten memilah/membedakan (distinguish) sudut
pandang pemikiran dan asumsi nilai dibalik argumentasi dan berbagai ragam
pandangan;
·
Mampu menjelaskan perbandingan kekuatan dan kelemahan dari
berbagai teori, doktrin, atau posisi yang menyangkut keberagaman isyu-isyu
sosial;
·
Mengembangkan kebiasaan berpikir berdasar suatu sistem nilai
dan kesadaran kritis.
·
Logika dan pemikiran kritis mendorong eksplorasi gagasan
kreatif dan isyu-isyu penting
CL15. Kompetensi
sikap umum intelektual/akademik
·
Mampu menerapkan/menyesuaikan pengetahuan dan ketrampilan
kedalam situasi baru;
·
Mahir menyajikan argumentasi yang meyakinkan (tertulis dan lisan);
·
Memiliki kebanggaan atas pencapaian intelektual-akademik dan
mulai merasakan keindahan penjelajahan/penelusuran intelektual (inquiries/discovery)
Profile 5
”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan
pencapaian keunggulan intelektual-akademik menurut kompetensi pengetahuan
substantif”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D9: Penguasaan
pengetahuan substantif (mastery of substantive knowledge) beserta
penerapannya diwujudkan dalam kompetensi berikut:
CL.16. Penguasaan Pengetahuan dan Ilmu secara mendasar (mastery of the
fundamental and basic knowledge)
·
Mengembangkan pengetahuan dan mengutamakan pemahaman mendasar
(kompetensi fundamental/dasar ilmu-pengetahuan) tentang gagasan-gagasan pokok
atau sentral yang sesuai bidang keilmuannya dengan karakteristik perilaku
kinerja, antara lain:
·
Mampu memaknakan dan menggunakan definisi, simbol-simbol,
gambar, dan model-model keilmuan yang menjadi bidangnya;
·
Mampu mengidentifikasi/mencermati konsep-konsep pokok (key
concepts) yang sesuai bidang ilmunya, termasuk mengenali (recognize)
asal-usul dan perkembangan konsep-konsep keilmuan tersebut;
·
Mampu memilah dan mencermati berbagai kontroversi penting
atau teori-teori kontroversial yang menjadi bidang keilmuannya.
CL17. Kompetensi Metodologi dan Parameter Konseptual beserta Terapannya
·
Mahir dalam metodologi spesifik dan parameter konseptual,
yang sesuai bidang keilmuannya dengan karakteristik perilaku kinerja, antara
lain:
·
Mampu menerapkan metodologi utama yang lazim dipakai dalam
bidang ilmunya untuk memastikan bagaimana pengetahuan diperoleh, diverifikasi,
dan dikem-bangkan;
·
Menghargai (appraise) perbedaan atau pertentangan
metodologi yang terjadi dalam disiplin ilmunya dan ilmu-ilmu lain.
CL18. Kompetesnsi
Interdisiplin Ilmu-Pengetahuan
·
Mampu mencermati dan mengevaluasi peta wilayah konseptual
dari berbagai bidang keilmuan, terkait bidang ilmu yang dikuasainya, dengan
karakteristik perilaku kinerja, antara lain:
·
Mengenali (recognize) parameter konseptual dasar dari
suatu disiplin ilmu, dan mampu menelusur cakupan suatu bidang ilmu, termasuk
mencermati hubungan interdisiplin dengan bidang ilmu yang dikuasainya;
·
Mampu menggunakan gagasan atau konsep-konsep pokok
interdisiplin untuk memperkaya pemahaman terhadap suatu fenomena;
·
Menghargai berbagai ragam paradigma utama dan pertentangan (disputes)
diantara para ilmuwan
CL19. Kompetensi
Intelektual terkait Implikasi Kebijakan Publik
·
Mampu mencermati implikasi penerapan ilmu dan teknologi dalam
kebijakan publik dengan karakteristik perilaku kinerja, antara lain i:
·
Mampu menunjukkan pentingnya riset-riset diberbagai bidang
yang mempenga-ruhi kepentingan masyarakat umum;
·
Mengenali bahaya kontrol politik dan penggunaan hasil temuan
ilmu pengeta-huan dan teknologi;
·
Mampu mencermati penggunaan berbagai macam sumberdaya yang
tersedia dan memantaunya, terkait riset ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka kebi-jakan publik dan akuntabilitas layanan pemerintah.
C. TERBUKA UNTUK KEMATANGAN HIDUP
SPIRITUALITAS-ROHANI (OPEN TO RELIGIOUS - SPIRITUAL MATURITY)
Kompetensi Terkait (Related
Competencies) untuk bidang Open to Religious-Spiritual Maturity:
1. Self
Confidence (B)
2. Developing
Others (C)
3. Listening,
Understanding, and Responding (E)
4. Self-Control
(H)
5. Flexibility
(O)
6. Empathy
and Social Awareness (ESA)
Profile 6
“Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan
bertanggungjawab mengeksplorasi keyakinan-imannya sendiri”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D10: Memiliki pemahaman mendasarmengenai ajaran agamanya berikut pemahaman
tentang pengalaman peranan Tuhan dalam hidupnya dan kehidupan manusia pada
umumnya, dengan kompetensi berikut:
CL20. Mampu mengelola ketidakjelasan pemahamannya terhadap ajaran agamanya
sendiri.
·
Arif-bijak dalam menghadapi perbedaan sikap dan pemikiran,
yang menyangkut ajaran agamanya sendiri
·
Mengembangkan penalaran kritis terhadap ajaran agamanya dan
respek terhadap pemahaman ajaran agama orang lain
·
Terbuka untuk belajar memahami ajaran agamanya lebih mendalam
dari sumber dan nara-sumber yang kompeten
CL21. Peduli untuk mengenali keunikan peran Tuhan dalam pengalaman hidupnya dan pengalaman orang lain.
·
Senantiasa memiliki harapan dan optimisme dalam memaknakan
kesulitan atau kegagalan, karena menyadari peran Tuhan dalam setiap peristiwa
hidup, sehingga tidak mudah putus asa dan sebaliknya mampu menghibur orang lain
·
Tampil gembira dan tulus (honest) dalam pergaulan,
sebagai cerminan rasa hormatnya terhadap anugerah kesehatan dan keberhasilan
tugas/pekerjaan setiap hari
D11: Menghargai
hidup keimanan dan kegiatan intelektual yang berkembang serasi-terpadu dalam
hidup manusia, dengan kompetensi berikut:
CL22. Integrasi Iman dan Kegiatan Intelektual.
·
Mampu mengenali kemandirian antara hidup keimanan dan
kegiatan intelektual masing-masing, dan menghargai keutuhan makna serta manfaat
kedua-duanya bagi kehidupan setiap orang
·
Mampu memilih sikap bijak dalam menghadapi pertentangan
antara temuan ilmu pengetahuan/teknologi
dan kaidah-kaidah keimanan
Profile 7
“Pada saat
lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan menghargai toleransi
hidup beragama dan mengenali kekayaan pengalaman iman dalam kehidupan berbagai
agama dan keyakinan”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D12: Terbuka terhadap pluralitas berbagai tradisi agama dan menghargai eksposur
pengalaman keberagamaan orang lain dengan kompetensi berikut:
CL23. Sikap Toleransi
·
Mampu mempertimbangkan dan menghargai keserasian antara
penghayatan tradisi agamanya dan tradisi agama/keyakinan lain
·
Menghargai keanekaragaman pengalaman keberagamaan melalui
sikap hormatnya terhadap macam ragam ritual keagamaan
D13: Mengenali mekanisme toleransi
hidup beragama dengan kompetensi berikut:
CL24. Kesadaran Sosial Keagamaan
·
Mampu mencermati titik-titik rawan pergaulan sosial yang
rentan bagi kelangsungan toleransi hidup beragama
·
Bijak mengikuti dan mematuhi berbagai ragam/bentuk
kesepakatan sosial yang menjamin toleransi hidup beragama
Profile 8
“Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan
mengembangkan hidup doa dan akhlak-moral dalam kehidupan sosialnya”.
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D14: Mengenali pengaruh hidup doa terhadap gaya hidup dan nilai-nilai
akhlak-moral yang dianutnya dengan kompetensi berikut:
CL25. Sikap Etis-Religius
·
Mampu berbagi hormat dan kegembiraan kepada orang lain dalam
merayakan hari-hari besar/penting agamanya sendiri
·
Menyadari titik-titik rentan kehidupan sosial yang mengancam
nilai-nilai akhlak/moral universal, dan bijak menyikapi setiap konflik yang
mungkin terjadi setiap saat.
D15: Menghargai
keberagaman kaidah-kaidah moral yang berlaku di masyarakat, baik yang bersumber
dari kebhinekaan agama maupun tradisi budaya, dengan kompetensi berikut:
CL26. Sikap Kritis-Moral
·
Mampu mencermati berbagai kaidah moral berikut latarbelakang
sumber-sumber etika keagamaan yang dianutnya
·
Menghargai perbedaan kaidah moral yang bersumber dari etika
keagamaannya dan orang lain
·
Memiliki sikap apresiatif terhadap kebhinekaan ungkapan tradisi
budaya dan berbagai ragam panutan etika masyarakat.
D. KEPEDULIAN SEBAGAI SEORANG
PROFESIONAL (LOVING & CARING AS A PROFESSIONAL PERSON).
Kompetensi
Terkait (Related Competencies)
untuk bidang Loving and Caring as a Professional Person:
1. Developing
Others (C)
2. Team
Leadership (D)
3. Sharing
of Expertise (F)
4. Impact
and Influence (G)
5. Client
Service Orientation (N)
6. Capacity
Building and Conflict Resolution (CB)
7. Availability
for Others (AFO)
Profile 9
“Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan
mengembangkan kepedulian dan kebersamaan dalam sikap maupun tindakan, dengan
saling percaya, kerjasama saling membantu, dan membangun iklim damai yang
mendukung peningkatan produktivitas tugas/kerja profesional”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D16: Mengembangkan kehidupan sosial dan kebersamaan yang
saling mempercaya, dengan kompetensi berikut:
CL27. Membangun pergaulan dan kemitraan berbekal
kepercayaan (trust) untuk memberi penjiwaan “saling mempercaya” dalam
pengelolaan tugas/pekerjaan dan hidup kebersamaan (komunitas)
·
Mampu menjembatani kesenjangan hubungan pergaulan dan
kemitraan menjadi kebersamaan yang saling mempercaya (competency of
interpersonal relationship)
·
Mengembangkan simpati dan empati terhadap sesama anggota
komunitasnya melalui berbagai langkah kongkrit yang merealisasikan komitmen
saling-mendukung (competency of emphaty)
·
Senantiasa bersedia (availability) untuk membantu
promosi kinerja orang lain yang meminta pertolongan tanpa berharap imbalan (competency
of flexibility)
·
Mampu memberikan inspirasi kepercayaan bagi orang lain dengan
menjadikan dirinya layak dipercayai (Inspire trust by being trustworthy)
berbasis competency of dependability
D17: Mengelola Kerjasama Saling Membantu,
Kepemimpinan Tim, dan Mengembangkan Orang Lain (Cooperation, Team
Leadership, and Developing Others) dengan kompetensi berikut:
CL28. Kerjasama saling membantu untuk pencapaian sukses
kinerja tim dan kepemimpinan tim
·
Mampu memberikan bantuan pendukung produktivitas kinerja tim
dan bersedia menanggung beban untuk memperbaiki kekurangan tim
·
Peka akan kebutuhan dan kepentingan orang lain dalam menyukses-kan
kerja tim
·
Menghargai bantuan orang lain dan mengolahnya menjadi masukan
kinerja tim
· Bersedia menjadi pemimpin kelompok dengan upaya maksimal menjaga
kapasitas, performa, dan motivasi tim.
CL29. Memelihara kerjasama saling membantu untuk
memantapkan sistem dan prosedur kerja organisasi
· Mampu menuangkan kapasitasnya dalam mengelola manajemen organisasi
berdasarkan sistem dan prosedur yang baku
· Menghargai kesepakatan sesama mitra kerja untuk melakukan perbaikan
tugas/pekerjaan secara berkelanjutan
· Mengembangkan keterbukaan untuk penilaian kinerja dan evaluasi hasil
kerja
· Menyediakan diri membantu pelatihan sesama teman (developing others)
untuk memacu pertumbuhan kemampuan profesionalnya dan menyamakan kapasitas
kinerja dan produktivitas organisasi
·
Sanggup menerima pelatihan dari orang lain dan menghargai
bantuan.
D18: Mengelola
Iklim Damai yang mendukung Produktivitas Tugas/Pekerjaan dengan kompetensi berikut:
CL30. Mampu terlibat dalam pengelolaan konflik dalam
rangka tugas/pekerjaan (competency of conflict management).
· Mengenali sebab-sebab konflik, tipe, faktor pengaruh konflik, dan dengan
jernih menganalisa konflik untuk memulihkan iklim damai dalam tugas/pekerjaan
· Mempraktikkan macam-macam cara dan bentuk negosiasi serta mediasi yang
diperlukan dalam penciptaan damai
· Menguasai ketrampilan komunikasi yang diperlukan dalam proses pengelolaan
konflik dan penciptaan damai
· Menghargai dan mengembangkan
tanggapan atas kebutuhan komunitas akan usaha-usaha transformasi konflik
menjadi damai berkelanjutan.
CL31. Sanggup menerima tanggungjawab untuk melayani
penciptaan damai (courage and accountability to serve).
·
Mengutamakan layanan diatas kepentingan diri sendiri (put
service before self-interest)
·
Melibatkan diri dalam meningkatkan layanan tugas/pekerjaan
atau mampu mengkoreksi permasalahan layanan (client service orientation)
dengan menjauhkan konflik dan mengubahnya menjadi penciptaan damai (peace-building
transformation)
E. KEMATANGAN SOSIAL DAN KOMITMEN
KEADILAN (SOCIAL MATURITY & COMMITTED TO DOING JUSTICE).
Kompetensi
Terkait (Related Competencies)
untuk bidang Loving and Caring as a Professional Person:
1. Listening,
Understanding, and Responding (E)
2.
Impact and Influence (G)
3. Self-Control
(H)
4. Client
Service Orientation (N)
5. Empathy
and Social Awareness (ESA)
6. Capacity
Building and Conflict Resolution (CB)
Profile
10
“Pada saat
lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan mengelola
Tugas/Pekerjaan berbasis Kematangan Sosial yang Cerdas-Mandiri dan Memiliki
Komitmen Keadilan”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D19: Mengembangkan Kematangan Sosial yang cerdas dengan kompetensi
berikut:
CL32. Sikap Disiplin yang menghargai kesepakatan (competency of
self-discipline/awareness and self-commitment) sebagai wujud kematangan
sosial yang cerdas.
·
Mampu menepati dan mengelola kesepakatan dalam tugas/
pekerjaan berbasis komitmen dan integritas pribadi yang konsisten
· Mengembangkan kesadaran bahwa kegagalan komitmen dan salah paham merupakan
hal wajar, tetapi kompetensi profesionalnya mampu mendorong pengelolaan
tugas/pekerjaan berjalan terus tanpa mengorbankan kerjasama dan kebersamaan.
D20: Mengelola Kematangan Sosial yang Mandiri dengan kompetensi berikut:
CL33. Mampu mengembangkan
Kemandirian yang Akrab-Realistis terhadap realitas pergaulan sosial (competency
of self-confidence and social awareness)
· Fokus terhadap prinsip tugas/pekerjaan (focus on and peristence to the
priorities of tasks and responsibilities) ditengah keberagaman sikap sosial
dan sikap individualis orang-orang lain, serta memiliki persistensi untuk
mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
Profile 11
”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan
berkomitmen untuk peduli Kehidupan Masyarakat dan membantu Penegakkan Keadilan”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D21: Memiliki komitmen untuk peduli Hak Azasi Manusia dengan kompetensi
berikut:
CL34. Akuntabel
mewujudkan komitmen terhadap pelaksanaan Hak Azasi Manusia (competency of
accountability and availability for human rights enhancement) sebagaimana
nampak dalam:
· Kesediaannya berbagi (availability to share) dengan orang lain sebagai wujud komitmen untuk
menghargai dan mendukung terkembangnya pergaulan antar sesama dalam keunikan
masing-masing
· Keberanian (courage) mengembangkan kegiatan/usaha yang semakin
memacu terkembangnya peluang dan kesempatan bagi setiap orang, agar dalam
pergaulan sosial yang dijumpainya setiap orang dapat menemukan jati dirinya
serta kesejahteraan yang adil.
D22: Berkomitmen untuk peduli Transparansi Layanan Publik dan Keadilan,
dengan kompetensi berikut:
CL35. Mampu menjalin
kepedulian/keterlibatan dalam kegiatan peningkatan transparansi layanan publik (competency
of social awareness and commitment to public accountability)
·
Memiliki kepedulian mengembangkan kemampuan analisis sosial
yang fokus terhadap efektifitas serta efisiensi layanan publik
·
Terlibat dalam berbagai diskusi dan aksi yang mendukung
penyelesaian masalah transparansi layanan publik
D23: Mengembangkan kesadaran sosial, yang diperlukan untuk menjamin
diskresinya dalam keputusan-keputusan hidup bermasyarakat dan yang terkait
kepentingan umum, dengan kompetensi berikut:
CL36. Mampu mengungkapkan kesadaran sosialnya melalui apresiasinya
terhadap kepekaan dan analisis sosial yang tajam, benar, dan tepat (competency
of social analysis and social awareness)
·
Peduli atau memberi perhatian terhadap masalah-masalah sosial
dilingkungannya dan mulai dengan cermat mengembangkan pemahaman akar-akar
masalah beserta kompleksitas akibat-akibatnya
·
Memiliki minat mengembangkan kemampuan analisa sosial dan
mulai terlibat dalam memanfaatkan analisa tersebut secara tajam, benar, dan
tepat demi kepentingan masyarakat yang terabaikan.
KEPUSTAKAAN
Bloom,
Benjamin et. Al. , 1971. Handbook on Formative and Summative Evaluation of
Student Learning. McGraw-Hill, New York.
DeSimone,
Randy L and David M. Harris, 1998. Human Resource Development. The Dryden
Press, USA.
Ellington,
Henry, 1996. The System Approcah to Curriculum Development. Booklet
for use as a course reader for the
Postgraduate Certificate in Tertiary-Level Teaching, The Robert Gordon
University, Http://www.nalanda.nitc.ac.in/misc/general/ciced/index_detailed.htm
Hay Associates
dari Hay Group, 2005. “Observing and Recognizing People Competencies.” Handouts
of Workshop on Work Competences by Hay Associates, Jakarta.
Johnson, S.D.
1995. Reasearh on Transfer of Learning. Journal of The Technology
Teacher, 54 (7), 33-35.
Landsheere, V
De, 1988. “Taxonomies of Educational
Objectives.” dalam John P. Keeves (editor), Educational Research,
Methodology, and Measurement: An International Handbook. Pergamon Press.
Oxford, England.
Rothwell,
William J., 1996. Beyond Training and Development: State of the Art Strategies
for Enhancing Human Performance. AMACOM, New York.
Sedere,
Mohotigge U and Soedradjat Martaamidjaja, 1995. Performance Evaluation Guide:
Assessing competency-based training in agriculture. FAO-Rome.
Spencer, Lyle
M. and Signe M. Spencer, 1990. Competence at Work. Models for Superior
Performance. John Wiley and Sons, Inc. USA.
Soemarman
& Devi Rachmasari, 2004. Competency, Panduan Pengembangan dalam
Pekerjaan: Deskripsi dan Identifikasi Kompetensi. Manuscript, Universitas
Surabaya.
Weiss, Tracey B. PhD and Franklin Hartle, 1997.
Reengineering Performance Management. St Lucie Press, Florida.
PROFIL LULUSAN
Reviewed by Magister Olahraga
on
19.55.00
Rating:
Tidak ada komentar